Kamis, 25 Juli 2024

 

700

di lampu kamar

banyak kerumun laron

gelepar sayap

mengejar cahayamu

sampai ke batas kalbu

 

701

tak ada angin

hening di pintu malam

pohon tafakur

syahdu jangkrik berzikir

kala kumandang azan

 

702

seekor laron

jatuh di sinar lampu

suara sayap

hanya padamu ya rabb

maha kasih sayangmu

 

703

di pagi ini

langit tergantung mendung

sedia payung

doa serta upaya

di jalan kehidupan

 

704

jalan di lorong

malam begitu pekat

cuma lantera

teman yang baik itu

membantu kala susah

 

705

menapak jalan

hanya setitik sinar

sang kunang kunang

walau rejeki kecil

namun sangat beberkah

 

706

serumpun bambu

mengantar surya lengser

deraian zikir

sejuk air pancuran

menyempurnakan wudhu

 

707

malam rembulan

langit bertabur bintang

makna firmanmu

tak ada didustakan

nikmat rahmat illahi

 

708

suatu senja

pintu sangkar terbuka

perkutut hilang

sampai pada mautnya

ruh pulang ke asalnya

 

709

tiada bulan

angin di rumpun pinus

serupa tangis

ada ketukan pintu

malam selasa kliwon

 

710

di lereng Lawu

pagi hijau kemilau

dedaunan teh

Ngawi – Bojonegoro

tapak jejak kenangan

 

711

rona lembayung

subuh alam yang teduh

buka jendela

masih nafas mengalun

maha kasih sayangmu

 

712

di angin pagi

anggrek bertatah embun

berayun ayun

sehat jiwa dan raga

dalam udara segar

 

713

berjalan pagi

takjub melihat mawar

kelopak mekar

angin menebar wangi

harum udara segar

 

714

menapak senja

musafir kehidupan

jalan ridhonya

untai rangkaian tasbih

keagungan asmanya

 

715

ombak Takisung

menyongsong bangkit fajar

pantai bertakbir

para nelayan pulang

biduk sarat rejeki

 

716

di kala petang

seekor burung terbang

pulang ke sarang

di mana pun berada

kan kembali ke tanah

 

717

air melompat

di tebing lembah Kahung

hujan gemuruh

air terjun yang sunyi

yang menyimpan misteri

 

718

di atas tebing

sebongkah batu jatuh

landak terbangun

mesti diperhitungkan

tiap kaki melangkah

 

719

mengolah lahan

bibit siap ditanam

musim penghujan

tiada batas waktu

cinta pada illahi

 

720

tiada angin

di hutan pohon pinus

menjelang magrib

pada sebuah surau

azan anak remaja

 

721

malam Tanah Lot

usai ombak di pantai

nikmatnya sunyi

pada jiwa yang tentram

kebugaran jasmani

 

722

di pohon turi

murai mengucap salam

selamat pagi

dikedalaman kalbu

syukur nikmat ilahi

 

723

daun mahoni

berserak di jalanan

angin kemarau

seekor anjing liar

mengais tempat sampah

 

724

terik mentari

jalan menuju kota

debu mengepul

masyarakat siaga

bencana kebakaran

 

725

musim kemarau

warga di Banjarmasin

teringat sungai

kota seribu sungai

kini tinggal kenangan

 

726

surya terbenam

menyentuh dasar kalbu

sajadah basah

merenung perjalanan

sampai dipenghabisan

 

727

kaki melangkah

bermula asma Allah

di pintu pagi

rejeki dari kasihnya

doa serta usaha

 

728

udara wangi

segar berjalan pagi

taman idaman

kebugaran jasmani

penting dalam hayati

 

729

bunga kenanga

salam mentari pagi

kemersik daun

patut makhluk bersyukur

karunia illahi

 

730

dari kepompong

sang kupu kupu terbang

di ambang pagi

tangis pertama bayi

masuk alam dunia

 

731

rindu yang dalam

menuju ke rumahmu

terik mentari

daLam masjid Nabawi

tercurah isi hati

 

732

selamat sore

murai mengucap salam

lembayung bening

angin lembut berhembus

soneta rumpun bambu

 

733

kemilau pagi

lembut semilir angin

kersik daunan

pandai menyukur nikmat

atas rahmat illahi

 

734

bulan mengapung

di sungai Martapura

airnya pasang

dalam tabuhan tarbang

lantunan syair burdah

 

735

panenan padi

dangau sekar mengalun

suling kecapi

negara akan maju

bangsa bermoral tinggi

 

736

di kala fajar

subuh sujud sajadah

panjatkan doa

pada saat yang hening

datang padamu ya rabb

 

737

alam menghening

syahdu suara azan

subuh bertakbir

lantang ayam berkokok

mengetuk pintu hati

 

738

perkutut terbang

melintas senja kala

entah ke mana

jodoh rejeki maut

ada di tangan tuhan

 

739

di ufuk sana

matahari terbenam

riuhnya camar

entah di dalam hati

hanya tuhan yang tahu

 

740

di tebing sungai

konser rerumpun bambu

petang membentang

di dusun kelahiran

tempat jiwa yang tentram

 

741

musim kemarau

sungai Upau berbatu

kemercik air

jalan menuju Jaru

terasa amat lengang

 

742

sampai ke lembah

buah para yang pecah

kemarau panjang

hamparan kembang lalang

putih lereng Meratus

 

743

duduk berteduh

di bawah kariwaya

siang menyengat

jalan menuju kota

sepi pejalan kaki

 

744

air pancuran

wudhu membasuh kalbu

subuh sajadah

air mata harapan

tangan menadah doa

 

745

tangan gemetar

kalbu menghatur doa

fajar bertakbir

ayam jantan berkokok

membuka pintu subuh

 

746

mawar bergoyang

kupu kupu bergayut

pagi mewangi

senyum si bunga desa

cantik tanpa kosmetik

 

747

suatu siang

daun jatuh ke kolam

katak terkejut

tiada juga hujan

walau langit gemuruh

 

748

kembang ilalang

memutih ke angkasa

lintas angin fohn

pohon mahoni tumbang

deretan mobil macet

 

749

seusai hujan

bulan di atas rawa

suara katak

nikmat nyanyian alam

damai hati yang risau

 

750

di malam larut

syahdu lantunan ayat

seribu dinar

doa untai harapan

rejeki dari tuhan

 

751

mentari terik

keong menyebrang jalan

beringsut ingsut

kerja sabar dan cermat

menghasilkan terbaik

 

752

capung bernaung

di rumpun daun serai

gerimis pagi

angin lembut di taman

elok bunga menari

 

753

kelopak merkah

sekuntum mawar merah

pagi mengharum

bunga perawan desa

manis bibir tersenyum

 

754

putri jelita

terkurung dalam bulan

cerita nenek

masihkah ada dongeng

pengantar anak tidur

 

755

sehabis hujan

parit di tepi sawah

suara katak

lewat suara alam

bugar jiwa dan raga

 

756

di rumah panggung

mengalun tarbang burdah

sholawat nabi

pedoman sunnah rasul

landasan kehidupan

 

757

bulan November

mekar bunga flamboyan

menghias jalan

pada bulan Desember

kenangan menyedihkan

 

758

angin Desember

flamboyan berguguran

tanah memerah

bangku di taman itu

sarat dengan kenangan

 

759

ikan tenggiri

harum daun kemangi

sarapan pagi

nikmat Allah berikan

moga kuatkan iman

 

760

setangkai anggrek

dibelai angin pagi

capung bergayut

aneka kupu kupu

beterbangan di taman

 

761

sebuah kota

kini dikepung banjir

warga gelisah

orang teringat sungai

kala ada bencana

 

762

seringnya hujan

pada sebuah kota

ekstra waspada

kota seribu sungai

kehilangan sungainya

 

763

pagi di dangau

wedang secangkir kopi

sawah menguning

ribuan pipit terbang

ada memedi manuk

 

764

dalam jambangan

sekuntum mawar kertas

kusam berdebu

pandai merawat diri

sehat jiwa dan raga

 

765

layar terkembang

laut mesti ditempuh

sebelum senja

di jalan kehidupan

meski berkeyakinan

 

766

kumandang azan

hening pohonan karet

magrib di Layuh

beduk di dusun ini

masih dipelihara

 

767

di hutan pinus

angin mengandung hujan

suara zikir

pedagang sayur mayur

dini hari ke kota

 

768

iringan kerbau

waktu fajar ke sawah

mengolah lahan

iringan buruh pabrik

pulang berwajah murung

 

769

di bawah pohon

kerbau memamah biak

pagi membajak

merdu terdengar lagu

suling anak gembala

 

770

jendela pagi

harum rumpun melati

bunga berseri

bunga desa ke pancur

senyum membasuh mimpi

 

771

sawah berair

di awal musim hujan

nyanyian katak

semaian benih padi

mulai bersuburan

 

772

siang yang teduh

mengalun suling bambu

padi menguning

Indonesia nan makmur

tanah air nan subur

 

773

sebatang bambu

titian penyebrangan

di sore itu

di jalan kehidupan

tentu banyak rintangan

 

774

belalang sembah

pada rumput menghijau

misteri cinta

di lereng gunung Kidul

nikmat belalang goreng

 

775

halaman rumah

pesona kembang bakung

kerumun lebah

madu obat mujarab

menyembuhkan penyakit

 

776

masih lestari

spesifik tanah Banjar

buah kesturi

ingat pasar terapung

ingat buah idaman

 

777

malam yang sunyi

di dalam kamar mandi

bunyi menetes

kecemasan pikiran

sebab bayang ilusi

 

778

belalang sembah

sujud di daun lontar

sembahyang subuh

hening semesta alam

dalam kumandang azan

 

779

berjalan pagi

segar di taman kota

harumnya bunga

kesegaran jasmani

kebugaran di jiwa

 

780

di ranting pagi

anak punai mengepak

belajar terbang

menuntut ilmu itu

dari usia dini

 

781

di pintu senja

tujuh daun bidara

mengusir sihir

maha kuasa Allah

dengan rafal ayatnya

 

782

semburan malam

aroma mawar merah

perisai diri

tujuh petala langit

tujuh petala bumi

 

783

khas kalangkala

asinan cita rasa

sarapan pagi

eksotik Kalimantan

buah tetap lestari

 

784

pagi semilir

bambu kuning bersyair

pagar sejagat

rumah tempat bernaung

tempat amal ibadah

 

785

lama meranggas

kenanga tumbuh tunas

kuncup memekar

senyum dara jelita

menebar wangi bunga

 

786

bunga flamboyan

mandi renyai halimun

rona lembayung

kicau burung kutilang

menyambut fajar tiba

 

787

suara katak

dikedalaman malam

rembulan sabit

dalam ruang tafakur

menyusur kehidupan

 

788

cahaya bulan

di empat puluh bunga

mandi pekasih

kama si kama mati

nuri katanya burung

 

789

malam mengharum

racikan daun pandan

ke tidur lelap

tikamku tikam Allah

kutikam wan sirrillah

 

790

tikna tikku tik

hatinya tik hatiku

bulan diaku

tidak akan terpisah

kataku kata kukang

 

791

hamparan rumput

kemilau ratna embun

pancaran fajar

para penyadap karet

masih memegang pisau

 

792

semut beriring

di cabang pohon randu

bersholat subuh

sholat di dalam masjid

banyak orang yang tua

 

793

merenung laut

ombak pecah di tebing

di kala senja

pada suatu masa

tebing jadi bencana

 

794

malaikat turun

cahaya maulid nabi

surga terbuka

sekaten jagat raya

kidung sholawat rasul

 

795

gerimis panas

goa gunung Pamaton

bunyi gamelan

pusaka Tanah Banjar

hanya tinggal riwayat

 

796

di pagi ini

suara enggang sunyi

pohonan tumbang

penjajah paling keji

yakni bangsa sendiri

 

797

burung tersesat

ke mana arah pulang

senja berkabut

berjanji itu mudah

melaksanakan susah

 

798

sungai meluap

larut tumpukan sampah

dikepung hujan

kota dilanda banjir

hal yang sudah biasa

 

799

di rumpun bambu

semilir angin pagi

daun berzikir

hidup hanya sekali

pandai memberi arti

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Arsyad Indradi  Ruang Hening 1500 Tanka Indonesia Ilustrasi Cover : Alvin Shul Vatrick Penerbit : Kelompok Studi Sastra Banjarbaru...