300.
cahaya fajar
nun menyibak halimun
gerimis embun
bagaikan manik sutra
pada mahkota bunga
301.
momijigiri
di saat musim gugur
enggan beranjak
ingat November itu
selembar cendramata
302.
kuntum sakura
dalam gerimis salju
jatuh melayang
sebuah bangku kosong
memutih duka lara
303.
renyai halimun
di daun tapak dara
suara hening
masih terdengar sayup
menjelang dini hari
304.
di ujung ranting
tergantung bulan sabit
angin mendesir
berkisah tentang dara
cinta di balik malam
305.
mengejar cahya
kunang kunang menghilang
Wind : I Have A Dream
musafir itu, entah
hilang di gelap malam
306.
di ujung senja
menatap daun hanyut
di arus sungai
becermin pada daun
hanyut di arus waktu
307.
puting beliung
tumbang pohon mahoni
melintang jalan
tak lagi gotong royong
pusaka nenek moyang
308.
firasat badai
cericit anak camar
memanggil induk
yang tua dihormati
yang muda dihargai
309.
menjelang pagi
masih menampak bulan
hilang purnama
pilih pemimpin negri
yang berjiwa halifah
310.
menunggu surya
silam ke batas laut
jantung berdegup
tebing batu Tanah Lot
debur di ombak waktu
311.
lari bergegas
jemuran di halaman
hujan mendadak
kucing naik ke meja
bergegas nyolong ikan
312.
subuh berangin
aroma bingka kentang
pasar terapung
kuliner tanah Banjar
cantik manis menawan
313.
cabak – lelawa
besetru dalam cahya
memburu laron
sengketa manusia
ambisi dan serakah
314.
lembayung lenyap
saat senja bersilam
suara jangkrik
damai di relung kalbu
saat kumandang azan
315.
jatuh angin Fohn
memutih di angkasa
kembang ilalang
dari bukit Meratus
hentakan kurung kurung
316.
jalan yang lengang
mendadak angin tutus
debu menggasing
ada berapa rumah
rata dilanda angin
317.
di kamar vila
tubuh terasa beku
hujan di Puncak
teman segelas bandrek
yang mencairkan rindu
318.
di dahan mangga
seekor anak murai
belajar terbang
belajar hakikatnya
pangkal meraih ilmu
319.
asap kemenyan
dari balai leluhur
tandik balian
hutan gunung dijarah
penghuni roh yang musnah
320.
balian surup
batandik di kelenya
hidupkan mayat
setiap baru mati
ada penunggu kubur
321.
ritual kubur
mayat hidup kembali
minyak Balian
mayat baru dikubur
maka harus dijaga
322.
pusara itu
masih aroma wangi
kembang melati
sang dara dalam hujan
masih dalam tafakur
323..
di malam itu
harum bunga setanggi
ranjang pengantin
tapi entah mengapa
danau menjadi saksi
324.
angin November
kuntum bunga flamboyant
menari nari
orang tak kenal lagi
tari tirik kuala
325.
di ranting culan
sangkut kakamban habang
mata berlinang
angin pagi semilir
rindunya sang kekasih
326.
angin semilir
mengharum serai wangi
pagi berseri
dari rumah anjungan
anggun dara babangsa
327.
telaga sunyi
tujuh sang dara mandi
bulan setanggi
Luk Laga ini lenyap
jadi semak belukar
328.
yulan yalalin
jukung tambangan pulang
menyisir senja
sunyi rerumpun bakau
sepi pohonan rambai
329.
rembulan merah
jatuh ke dalam kolam
risau sang pungguk
angin di daun persik
You're my everything
330.
di balik awan
bulan berangsur terang
Moonlight Sonata
cinta tak kenal musim
wangi pun diharumkan
331.
angin semilir
gemulai daun cermai
dusun yang permai
surya pagi mengintip
dara mandi di sungai
332.
seiris bulan
becermin pada kolam
harum teratai
kaukah bermaskumambang
di tujuh kesunyian ?
333.
sepinya kamar
cuma kepak lelawa
engkau di mana
tiba tiba bayangan
merajah ubin lantai
334.
kereta naga
adat pengantin Banjar
turun ke sungai
hanyalah tinggal kisah
hilang di tanah Banjar
335.
wanita itu
berlari dalam hujan
The Power of love
dari bola matanya :
mengalir kerinduan
336.
di hening malam
wanita malang itu
membuka hati
merintis jalan pulang
kembali kehakikat
337.
jemari lentik
penganyam tikar purun
Si Aluh Bungas
tetap cinta banua
tak lekang oleh panas
338.
bulan ramadhan
harum taburan doa
pusara bunda
bingka buka puasa
ingat bikinan bunda
339.
sedari fajar
jukung jukung berlabuh
mengayuh cinta
pasar terapung sepi
riak Barito sunyi
340.
musim kemarau
sungai Barito risau
ke mana jukung
air asin menguap
bau glondong dan limbah
341.
jembatan ulin
meniti Pulau Kembang
eksotik Banjar
kera menyimpan jejak
pada misteri sunyi
342.
malam mengharum
luruh bersama embun
bunga srigading
gadis meronce pagi
kalung buat kekasih
343.
di ujung daun
bening embun bergantung
pelan menetes
suara hening pagi
hening kicauan burung
344.
ramai sekali
anak main kudaan
pelepah pisang
di hari anak anak
desaku yang terpencil
345.
dulu sekali
ramai bermain gasing
sekarang langka
teringat main gasing
di depan balai desa
346.
dulu nenekku
suka main kuriding
di Anjung Surung
lagu saluang mudik
dari hulu Bakumpai
***
Kuriding = alat music tradisional
Anjung Surung = rumah adat Banjar.
347.
tiada bulan
dikedalaman sunyi
daunan perdu
angin serupa tangis
dalam desau gerimis
348.
masih tercium
aroma bunga mimpi
menjelang pagi
bening seraut wajah
dalam butiran embun
349.
candra buana
cahya menghampar malam
lirih biola
sabda alam semesta
dikedalaman jiwa
350.
gandang garantung
ngaliling sangkai lunuk
ayo manasai
adat seni budaya
makna ikatan jiwa
***
Gendang gong
Kelilingi tugu
Ayo menari ( manasai )
351.
fajar menyingsing
hening semesta alam
tangisan kecil
lahir permata kasih
dalam buayan azan
352.
seusai panen
muda mudi berahui
baturai pantun
adat asli tertanam
jodoh siapa tahu
***
Berahui = menari (ahui)
Baturai = bersahut, berbalas.
353.
berbalas pantun
acara usai panen
ketemu jodoh
sagantang dua gantang
bulan mulud badatang
354.
burung perkutut
berkicau dalam sangkar
setiap pagi
orang tak pernah tahu
kicauan duka lara
355.
mengintip mawar
kuncup berembun pagi
selagi mekar
di bibirmu yang merah
senyum harum menawan
356.
membuka jiwa
dalam keheningan zen
hakikat jagat
di akhir perjalanan
hidup mesti berarti
357.
di ambang petang
sunyi tanah yang basah
kembang kemboja
akhir keberangkatan
kehidupan yang fana
358.
belahan telur
harum sebumbung lemang
buka puasa
nikmat dan rahmat Allah
tiada didustakan
359.
tatkala senja
pantai seusai ombak
nikmatnya sunyi
laut adalah sumber
hidup dan kehidupan
360.
ke mana hutan
teriakan bekantan
rambai meranggas
jukung di waktu fajar
sunyi dendang rantawan
361.
di balik gunung
lembayung senja turun
beralih rupa
waktu jangan percuma
sebab tak kan kembali
362.
malam yang fitrah
tempat panjatan doa
hamba yang fakir
ukhuwah islamiyah
menjauhkan sengketa
363.
jiwa nelayan
laut memberi cinta
tak habis habis
sedari nenek moyang
arung para pelaut
364.
berkelap kelip
dengung layangan dandang
sepanjang malam
usai mengetam padi
tradisi kota Rantau
365.
kanan dan kiri
letupan buah para
jalan ke dusun
memutih lereng bukit
tarian kembang lalang
366.
menjelang sore
kemersik daun murbei
warna lembayung
sekawan gadis desa
mandi di batu sungai
367.
langit yang cerah
gubuk di tengah sawah
klenengan kaleng
tari orang orangan
terbangan burung pipit
368.
suatu pagi
manis segelas susu
kerumun semut
solidaritas tinggi
belajar dengan semut
369.
senyuman pagi
elok paras perawan
semut beriring
kecantikan yang murni
tanpa memakai make up
370.
beranjak pagi
mekar bibir jelita
merah delima
di kala malam hari
tidur jadi gelisah
371.
beriring jalan
harum galuh cempaka
pagi menawan
kawasan pendulangan
intan jadi impian
372.
tidak berdua
cuma kepak lelawa
rindu merekah
kala buka jendela
lirih candra buana
373.
semata gelap
kemerlip kunang kunang
runduk ilalang
meluput hati gundah
kaki terus melangkah
374.
pelangi senja
laut pelan berombak
Pantai Takisung
tampak batu bajanggut
berubah arca sunyi
375.
cahaya bulan
bening di wajah kolam
hening meresap
di kelopak teratai
menyimpan duka lara
376.
sebuah kolam
di kesunyian malam
suara katak
pungguk diam termangu
bulan di balik awan
377.
di ujung daun
suara keheningan
embun menetes
saat menjelang pagi
suara burung burung
378.
gerimis teduh
muncul di atas kota
rembulan sabit
serupa kunang kunang
sepanjang rumah kardus
379.
rumput bergoyang
kala surya
tenggelam
kenangkan daku
lembayung itu kelam
di tebing bukit
lalang
380.
burung berkicau
tatkala surya muncul
kabut menepi
rona bunga setaman
bertatah embun pagi
381.
dikeheningan
debur laut Tanah Lot
nyepi di pure
membaca ayat laut
membaca jiwa raga
382.
alam pun takjub
keajaiban nyepi
gerhana surya
di kulminasi ombak
roh roh berkelenengan
383.
depan jendela
senja kian menghilang
mata berlinang
kaki di pintu malam
menutup masa silam
384.
mekarnya kantil
harum ke tengah malam
bulan tiada
seekor kunang kunang
mencari jalan pulang
385.
mendung menebal
siang mencari terang
kota gelisah
orang orang berdoa
dalam perahu karet
386.
di ujung waktu
lembayung cahya surya
kerbau beriring
jalan pematang sawah
sekar seruling senja
387.
pagi cemerlang
hamparan permadani
hijau daun teh
tari jemari lentik
di bening embun wangi
388.
rumpun kemboja
berkisah tentang cinta
suatu senja
nama pada epitaf
kau renda dengan doa
389.
surya terbenam
ombak tiada diam
pantai memutih
senja debur mendebur
nikmat dalam semadi
390.
di April pagi
burung membawa pesan
hana wo miru
senyum seraut wajah
pada bunga sakura
391.
sekali pagi
harum sekuntum mawar
ini terakhir
air mata berlinang
pada kaca jendela
392.
gerimis senja
selembar daun dadap
jatuh melayang
tertulis ayat cinta
di tanah akhir hayat
393.
biduk melancar
mengarung laut senja
ombak menyibak
pada tepian hati
ada dermaga cinta
394.
ribuan bebek
berenang pulang kandang
di waktu petang
sampan di atas danau
menggiring kehidupan
395.
kucing berlari
masuk ke dalam rumah
kulihat awan
keburu akan hujan
angkat kain jemuran
396.
di ujung daun
lirih embun menetes
sejuk di jiwa
alam pikiran jernih
lapang kaki melangkah
397.
perawan pirang
gemulai dalam ladang
aroma jagung
surya pagi berkisah
petani tiang negri
398.
bulan di mana
remang rerimbun daun
hanyalah angin
serasa tak berdua
cuma lirih biola
399.
baru menetas
anak bebek berlari
terjun ke kolam
potensi dalam diri
garis takdir ilahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar