1.
memakai baju
kebaya sasirangan
di hari ibu
bazar kuliner Banjar
mandai kesukaanku
2
buka puasa
tersaji wadai ipau
saat basambang
surau tempat berkumpul
gema salawat rasul
3.
semilir angin
gemulai anggrek hitam
pesona pagi
aneka kupu kupu
terbang pamerkan warna
4.
kasidah enggang
rumah pohon meranti
di ambang petang
Pegunungan Meratus
memutih kembang lalang
5.
bersuluh bintang
menapak jalan sepi
janji semalam
risau hati menunggu
buah simalakama
6.
wajah mengapung
dalam segelas kopi
wedangan pagi
menggali masa silam
hilang dari ingatan
7.
sekawan burung
terbang di sawang petang
di mana sarang
cemas bukit meratus
hilangnya hutan rimba
8.
di ujung daun
lembut embun menetes
jatuh ke kolam
berlompatan ikan koi
di pendar cahya pagi
9.
asmaradana
mengalun dari dangau
sawah menguning
tembang Nyai Pohaci
kesejahtraan negri
10.
di balik awan
bulan berangsur muncul
cahaya emas
pendar laut Takisung
puncak ombak kemilau
11.
merasa takjub
menyaksikan supermoon
tebalkan iman
ilmu pengetahuan
kemahaan illahi
12.
sepasang angsa
terjun ke dalam kolam
air beriak
ombak saling menyibak
berebut cahya pagi
13.
gerahnya hari
seglas jus jambu merah
teman di taman
setangkai mawar merah
bergayut kupu kupu
14.
sedari pagi
murai di dalam sangkar
tiada kicau
tidak lelah berdoa
agar pintu terbuka
15.
dari kepompong
lahirlah kupu kupu
pada takdirnya
di mana ada bunga
di situ ada cinta
16.
terdengar merdu
alunan suling bambu
desaku permai
iringan kerbau pulang
meniti ambang petang
17.
duduk tafakur
di puncak gunung Tidar
tadabur alam
angin di pintu malam
sujud daun rumputan
18.
pantai mendesir
ombak laut selatan
buih berzikir
sepanjang semenanjung
nyiur khusyuk bertakbir
19.
anak kenari
terjatuh dari sarang
mencicit cicit
ranggas pohon mahoni
pada jalan yang sunyi
20.
tiada letih
menulis ayat hayat
di daun lontar
lembaran jejak langkah
kala altar miladku
21.
air di Montel
terjun ke batu batu
gemuruh zikir
duduk bersimpuh penuh
mencuci jiwa raga
22.
denyutan nadi
dan nafas yang mengalir
rangkaian tasbih
di muka pintu Ka’bah
sungkem dalam asmamu
23.
sungai Kalayan
teringat masa silam
di masa kanak
mengayuh batang pisang
main jukung jukungan
24.
berakit bambu
arung sungai Loksado
rintis rintangan
kilau mentari pagi
kicau burung di hutan
25.
orkestra air
air terjun Haratai
Meratus permai
terdengar dari jauh
kurung kurung bertabuh
26.
jukung berlabuh
fajar dendang berkayuh
ke Lok Baintan
elok Pasar Terapung
elok dalam kenangan
27.
di tengah malam
aku datang padamu
doa bersujud
tumpahan isi hati
basah pada sajadah
28.
tiada bulan
cuma kerlipan bintang
seusai hujan
sayup kepak lelawa
sesak rindu di dada
29.
hijau kemilau
surya di lereng bukit
elok menawan
lentik jari perawan
memetik daunan teh
30.
di tangkai padi
ani ani menari
bersahut pantun
ahui sehabis panen
budaya tanah Banjar
31.
buah maritam
manis kulitnya hitam
tumbuh di hutan
gadis si hitam manis
senyum manis menawan
32.
burung serindit
hinggap di pohon jingah
hati nan gundah
berpura pura sakit
ketahuan kasmaran
33.
di dalam taman
riang burung dan Bunga
pagi kirana
bersulang kopi panas
lunas rindu di teras
34
butiran embun
di ujung daun turi
menetes netes
tetes ke putri malu
malu bagai perawan
35.
di tengah kota
ada sebuah taman
aneka bunga
aneka kupu kupu
beterbangan di sana
36.
ke Banjarbaru
naik sepeda onthel
mendadak hujan
lupa membawa mantel
basah sekujur badan
37.
tiada kata
selain merenungi
diri yang fana
kala senja bersilam
dan lembayung pun kelam
38.
kamar sebelah
cahya lampu berganti
biru yang redup
dalam deraian hujan
lembut senandung malam
39.
malam menyepi
saat semakin larut
bulan seiris
bulan tinggal seiris
di balik awan kelam
40.
ombak mendesir
pecah di tubuh kapal
kapal melaju
mengarung laut lepas
mengarung laut cinta
41.
simponi senja
riuhnya camar pulang
melintas laut
ombak kejar mengejar
pecah di tebing karang
42.
pagi ceria
sekawan angsa putih
kejar kejaran
kilau Danau Sigombak
merdu kecipak ombak
43.
pembelah batu
dentangan bukit kapur
o gadis gadis
dari jemari lentik
membangun kehidupan
44.
sepanjang hari
hujan di atas kota
sepanjang peron
berjubel rumah kardus
rebah di atas resah
45.
bunga edelweis
dibelai angin pagi
tangkai gemulai
harum manisnya madu
kicau burung kolibri
46.
jangan berhenti
sebelum surya silam
terus melangkah
tak takluk pada takdir
betulkan arah kiblat
47.
kutulis tanka
saat selembar daun
jatuh ke batu
kutulis gema aduh
saat tankaku jatuh
48.
gebyar sang saka
hymne ibu pertiwi
di dalam hujan
masih tegar berkibar
hari kemerdekaan
49.
panjatan doa
dikeheningan malam
dupa sekaten
asap angka balungan
di dalam kehidupan
50
suara katak
riuh di tepi kolam
seusai hujan
dan di langit yang kelam
bulan berangsur terang
51.
zen merenungi
matahari terbenam
semesta kelam
zen pada pintu malam
kalbu membaca alam
52.
jukung tambangan
jual makan minuman
pasar terapung
merapat jukung jukung
ramai sarapan pagi
53.
Sungai Barito
bungas taman terapung
si bunga ilung
di kala sungai pasang
bunga biru berdendang
54.
ayam berkokok
membuka pintu fajar
lembayung pijar
azan sungai mengalir
takbir angin semilir
55.
bunga violces
mekar harum mewangi
suatu malam
tapi aku termangu
paginya telah layu
56.
dalam tamanku
harum bunga kenanga
suatu pagi
ingat di bangku itu
kita duduk di sana
57.
sepasang capung
hinggap di ujung daun
diayun angin
cahaya surya pagi
bening di bola mata
58.
perkara banjir
kota direndam air
hal yang biasa
ramai arak pengantin
dalam perahu karet
59.
terjadi banjir
hujan deras tak henti
kota pun sepi
banjir tak juga henti
banyak kantor yang sepi
60.
halaman rumah
tempat anak bermain
genangan banjir
riuhnya anak anak
main kapal kapalan
61.
menjelang pagi
luruhnya sarigading
tanah memutih
harum dara berkalung
rangkaian sarigading
62.
taman bermain
di hari anak anak
pesta menggambar
ada anak menggambar
tikus tikus berdasi
63.
suatu malam
sepi Malioboro
sesayup tembang
ingat seraut wajah
perawan Kaliurang
64.
surya terbenam
membuka pintu malam
semesta kelam
beduk magrib ditabuh
damainya desa Layuh
65.
bunga nan elok
mekar di dalam taman
si bunga tanjung
rupa elok menawan
kurangkai dikenangan
66.
hai kau menyapa
bibir merah merekah
aroma bunga
kembang sepatu merah
hai aku terpesona
67.
sekawan sriti
bagai untaian tasbih
di kabel listrik
riuh ucapan salam
wirid tetirah malam
68.
kolam yang bening
koi beraneka warna
berenang renang
ku tak ingin beranjak
hilang risau di benak
69.
seekor lou han
dalam aquarium
nong nong menawan
ekor mengibas ngibas
sisik warna lembayung
70
kucing ku belang
lari ke dalam rumah
mengeong ngeong
langit tampak kelabu
mendung tebal bergumpal
71.
di atas meja
berkeliaran semut
aroma gula
segelas kopi panas
nikmat pesona senja
72.
lepas dermaga
puput yang penghabisan
kapal berlabuh
senja itu lambaian
lekat dalam kenangan
73.
elang meratap
di pohon kariwaya
anaknya batu
Diang Ingsun menyaru
Raden Panganten bulik
74.
tak bermusim
mawar merah merekah
dalam vas bunga
tiap tetirah malam
harum aroma cinta
75.
dalam tamanku
mekar bunga edelweis
hinggap kolibri
cinta tak kenal musim
bunga pun dimadukan
76.
ombak mengalun
angin laut selatan
di tebing hening
memantek jumat kliwon
ayat mantra pekasih
77.
aduhai burung
burung si kandarasih
hinggap di bumbung
pergi maka tak jauh
pus datanglah bersimpuh
78.
daun ilalang
mamang asap kemenyan
ruh angin terbang
kutiup parang maya
tiada yang berdaya
79.
lembayung fajar
pijar jalan pematang
menuju kota
sayur mayur yang segar
menghijau kehidupan
80.
penanjak satu
lalu penanjak dua
berakit bambu
kayu manis berlabuh
alir sungai Loksado
81.
mendaki cinta
sampai ke kulminasi
kasih dan sayang
maka tak mendustakan
risalah ayat itu
82.
nikmatnya alam
dikedalaman jiwa
di malam hening
tiada didustakan
maha benar firmannya
83.
padang mandura
ruh padang mandurasi
bernyawa tunduk
bagai selembar daun
akan rontok ke bumi
84.
buluh perindu
rumputan tanah malai
melayang iman
asalnya sarang elang
pohon ratusan tahun
85.
burung bernyanyi
kupu kupu menari
simponi pagi
tapi gerangan apa
bunga bermuram durja
86.
entah mengapa
sunyinya kupu kupu
sepinya pagi
taman yang kehilangan
mekarnya bunga bunga
87.
di pagi itu
tak lagi kicau burung
hanya tonggeret
pohon tiada daun
hanya reranting kering
88.
tampak di langit
awan putih berarak
mendadak hujan
orang jalan bergegas
cari tempat bernaung
89.
seekor semut
jatuh ke dalam kolam
disambar ikan
kisah tak pernah tamat
seribu satu malam
90
barisan semut
masuk ke lubang gudang
mencuri gandum
Abunawas berkisah
Sang raja pun tertidur
91.
daun momiji
yang berwarna pelangi
buat kekasih
angin di musim gugur
rindu Indonesia
92.
di akhir April
masih di ohanami
berembun salju
menatap dengan sayu
sakura berguguran
93.
milad kotaku
Banjarbaru rahayu
harum setanggi
tiada cendra mata
hanya puisi cinta
94.
suatu malam
aroma bunga kantil
dalam tidurku
di bawah bulan terang
ada di taman bunga
95.
lambai gemulai
di ranting kembang culan
kakamban habang
hati merindu kasih
jauh di rantau orang
96.
dendang pengayuh
jukung meniti fajar
mengadu nasib
elok pasar terapung
eksotik tanah Banjar
97.
di sudut malam
sayup rintih tangisan
bulan tiada
angin malam berhembus
di rerumpunan bambu
98.
lenguh tonggeret
di lereng bukit kapur
sampai ke lembah
jalan sepanjang lereng
pohon pohon meranggas
99.
di atas kolam
bulan mulai terang
katak berdendang
bunga padma berkata
syukur hujan t’lah tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar