siap tersaji
harum aroma kurma
buka puasa
basambang dalam surau
lantun salawat rasul
1301
di Kalimantan
menjamur odong odong
hiburan anak
bangun kereta api
mengangkut batu bara
1302
lantunan yassin
pada sebuah rumah
berita duka
malam semakin hening
bulan turut berduka
1303
di balik gunung
surya pelan memancar
siul ketilang
iringan sayur mayur
ramai menuju kota
1304
di atas ranting
bulan sedang bertengger
manis tersenyum
pungguk terbang ke ranting
hatinya jadi hampa
1305
sesudah itu
sampailah ke muara
jukung yang hanyut
serupa jukung itu
kita akan kembali
1306
setiap nafas
Lailahailallah
merenda kafan
siap pembalut tubuh
pulang kehadiratnya
1307
bibir viala
bersulang malam stanza
hari miladku
pagi antarkan pulang
bisikmu dengan mesra
1308
sekawan gagak
terjebak dalam kabut
saling memanggil
ilmu pertama kali
belajar dengan gagak
1309
melihat cermin
tampak kerutan wajah
hati tercenung
mentari makin surut
masuk ke pintu malam
1310
ombak menyembur
kala membentur karang
batu bajanggut
seekor ikan pari
menggelepar di batu
1311
pada epitaf
ditabur bunga rampai
jiarah fitri
surah yassin dan doa
buat ibu dan ayah
1312
hening mengapung
di alun ombak laut
senja lembayung
kelap kelip lantera
para penakluk laut
1313
rinai halimun
memutih dedaunan
fajar menyingsing
suasana yang hening
kicau burung ketilang
1314
di daun talas
butiran embun itu
meluncur jatuh
katak hijau melompat
mengira air hujan
1315
di tengah malam
bunyi di kamar mandi
air menetes
lintas kepak lelawa
bayang dari ilusi
1316
senja lembayung
kilau ombak menyisir
pantai Pagatan
sejauh pandang mata
samar apung perahu
1317
tubuh terbaring
dalam ayunan jaring
angin semilir
aroma bunga mawar
teringat masa silam
1318
malam yang hening
di ujung daun ulat
membungkus diri
seekor kupu kupu
masuk dalam kamarku
1319
tak ada mawar
tetapi aromanya
ada di kamar
di luar sungguh sunyi
cuma desiran angin
1320
menjelang petang
anak di punggung kerbau
meniup suling
iringan kerbau pulang
merdu suling gembala
1321
denting kecapi
luas hamparan sawah
padi menguning
kemakmuran di desa
jantung ibu pertiwi
1322
rerumpun murbei
ulat bulu meletik
ke daun muda
ada di atas dahan
seekor burung kacer
1323
deburan ombak
pantai laut selatan
duduk bersimpuh
di kulminasi ombak
naik kreta kencana
1324
tempias hujan
buram kaca jendela
bangkit kenangan
dan kutulis namamu
di kaca buram itu
1325
kala becermin
ada wajah yang lain
pada wajahku
surya makin tenggelam
senja makin temaram
1326
hidayah Allah
nikmat haus dan lapar
bulan puasa
basambang dalam surau
terhidang wadai ipau
1327
lantun salawat
basambang dalam surau
buka puasa
hikmah silaturahmi
rahmat ilahi rabbi
1328
kumandang azan
hening hembusan angin
di daun daun
belalang sembah sujud
pada selembar daun
1329
murai berkicau
tiba tiba berhenti
mendengar azan
bening butiran embun
pada kelopak mawar
1330
sambang simambang
lembayung di dedaunan
beduk berbunyi
tanah Banjar di hati
tanah tumpah darahku
1331
angin bertiup
senja kian meredup
rumput berzikir
ingat semasa kanak
ke surau pakai suluh
1332
di ujung lanting
termenung tengah malam
ilung yang larut
sayup gendang berbunyi
dalam alun serunai
1333
perlahan renyai
kabut sutra halimun
permata daun
ayam alas berkokok
dikeheningan alam
1334
melawan arus
dari aliran banyu
buluh perindu
asalnya sarang elang
lama ditinggal pergi
1335
jatuh panjanak
maka takluklah sukma
hati terpikat
asmara jiwa raga
daya buluh perindu
1336
buluh perindu
maka mabuk kepayang
pusaka dayak
tandik semburan mamang
kembali keasalnya
3137
tawakal diri
di masjid Al Karomah
musafir fakir
hanya kuasa Allah
menghapus maha duka
1338
peluit akhir
tanda kapal berlabuh
dermaga sunyi
di bawah remang lampu
masih lambaian itu
1339
masih di sana
kala kapal menjauh
gerimis turun
lambaian sapu tangan
menghapus duka lara
1340
menuju jalan
ke desa kelahiran
sawah menguning
di kanan kiri jalan
tumbuh rumah dan ruko
1341
sepanjang jalan
mendaki gunung Matah
ilalang kuning
angin berdebu merah
di pelataran rumah
1342
suatu malam
takjub melihat bulan
belah semangka
dalam duduk tafakur
sujud di maha agung
1343
di muka pintu
berdiri tamu malam
memberi salam
usai sujud sajadah
hilang hati yang gundah
1344
di malam gasal
sujud di duli maha
mata berlinang
malam seribu bulan
asa setitik cahya
1345
hanya sekejap
tampak bayangan bulan
di rimbun daun
tapi masih terdengar
lirih juwita malam
1346
tiada angin
selembar daun muda
luruh ke tanah
tidak ada yang tahu
jika ajal menjemput
1347
kala bertakbir
air mata berlinang
malam lebaran
semoga bulan suci
bertemu lagi ya rabb
1348
diri bersimpuh
malam akhir ramadhan
panjatkan doa
takbir dikumandangkan
dalam suka dan
duka
1349
tiap detik jam
hati terasa hampa
kau akan pergi
akankah jumpa lagi
ramadhan ya junjungan
1350
alangkah damai
kupu kupu dan bunga
fotosintesis
belajar pada alam
sosial simbiosis
1351
di rumah tua
tak ada penghuninya
hanyalah tikus
negri ini sarangnya
tikus tikus berdasi
1352
hujan yang lebat
jukung pada bertambat
di Lok Baintan
pasar terapung sepi
ilung menyisir sunyi
1353
malam lebaran
saling maaf dan ampun
kasih dan sayang
anak yatim piatu
teringat ayah ibu
1354
di malam ini
ukhuwah islamiyah
insan sejagat
fakir miskin bersyukur
berkah malam lebaran
1355
melayang jatuh
ke arus sungai deras
berbatu batu
daun yang masih muda
tidak sempat menjerit
1356
kicau berhenti
matahari terbenam
ke ufuk silam
sangkar adalah jasad
dan burung adalah ruh
1357
doa munajat
di dalam Masjid agung
almunawarah
air mata bertakbir
khusyuk dalam Sholat id
1358
malam takbiran
jejak langkah tetirah
insan musafir
mengambil air wudhu
membasuh debu kalbu
1359
paras rembulan
jatuh di atas kolam
juwita malam
bayangan itu muncul
dan pergi tak kembali
1360
masih terlukis
pada lembar kenangan
kapal berlabuh
laut tidak bertepi
layar pantang berpaling
1361
suara air
selembar daun dadap
jatuh ke kolam
katak pada terjaga
di atas daun padma
1362
mentari pagi
mekar bunga di taman
harum mewangi
sebuah bangku kosong
termangu dalam sepi
1363
kelopak mawar
berjatuhan di bangku
suatu pagi
angin semilir itu
mirip suara tangis
1364
terima kasih
matahari bersinar
di pintu pagi
bersyukur suka cita
wajah papa dan mama
1365
suatu pagi
matahari dan bunga
saling bercinta
terbang di atas taman
aneka kupu kupu
1366
solidaritas
belajar dengan semut
sesama kawan
manusia tempatnya
ambisi dan serakah
1367
berayun ayun
pada semilir angin
bunga viola
pagi aroma wangi
kumbang jadi kepayang
1368
di surya pagi
enam bulan usia
cahaya mata
pancaran kasih sayang
anugrah dan amanah
1369
jatuh melayang
selembar bulu burung
di maha duka
tangan menadah doa
dikedalaman sukma
1370
apa dicari
sengketa manusia
sonder berakhir
lihat semut beriring
hidup bergotong royong
1371
setelah itu
hanya bunyi gerimis
di malam sunyi
tempias masa silam
di atas pembaringan
1372
tiada burung
dikesunyian lembah
gemercik sungai
padang ilalang runduk
angin fhon dari gunung
1373
seluang mudik
dendang musik kuriding
di arus sungai
pusaka tanah Banjar
kian lama tenggelam
1374
mentari cerah
membuka pintu pagi
sekuntum senyum
mekar si bunga hati
harumnya kasih sayang
1375
seusai hujan
kodok di dalam paya
riuh bernyanyi
rembulan pada muncul
di balik rimbun daun
1376
sekuntum bulan
dikedalaman rindu
pejalan jauh
di atas pembaringan
harum mimpi yang mekar
1377
serupa tangis
pepucuk pohon pinus
di angin malam
langkah musafir itu
terjaga dari mimpi
1378
tinggal seiris
bulan di malam itu
kata terdiam
ke rerumpun ilalang
tumpah anggur dukanya
1379
khusuk merenda
sehelai kain putih
ribuan zikir
bekal di akhir hayat
pembalut tubuh fana
1380
di malam itu
harum mawar merekah
dalam jambangan
waktu pagi termangu
tak berkelopak lagi
1381
langkah menapak
di jalan yang membentang
dikian sore
keyakinan di jiwa
tak akan pernah surut
1382
langkah terhenti
di jalan yang bersimpang
fatamorgana
kaki terus melangkah
pada jalan yang lurus
1383
tanpa menoleh
kersik daun ilalang
menuju rumah
jalan gelap gulita
hanyalah kunang kunang
1384
di ujung lanting
mendengar kisah ilung
seribu sungai
jukung mencari sungai
kota direndam banjir
1385
aroma parfom
sekuntum mawar merah
dalam jambangan
kupu kupu kepayang
di bunga plastik itu
1386
di luar kamar
suara rintik hujan
dikesunyian
khusuk pada sajadah
agar rindu tak tumpah
1387
celoteh kecil
membuka pintu pagi
beningnya embun
sejuknya kasih sayang
dalam buayan cinta
1388
cinta berlabuh
dari dermaga kata
ke negri asal
lambaian ombak laut
adalah puncak doa
1389
di dalam kanvas
ternyata lebih baik
dari aslinya
aneka kupu kupu
terbang di bunga itu
1390
lukisan itu
ada di dinding kamar
gadis kenangan
tiba tiba sanggulnya
ada sang kupu kupu
1391
kumbang terkulai
di reranting dan jatuh
mawar berduri
angkuh dan kesombongan
sumber malapetaka
1392
embun menetes
di ujung daun nipah
suara hening
hanya kemercik kayuh
jukung di tengah fajar
1393
di luar kamar
menjadi sunyi sepi
hujan berhenti
di tengah malam itu
sayup lolongan anjing
1394
tatkala hening
lengking tangisan kecil
si buah hati
di kala malam tiba
bulan sangat bercahya
1395
takjub mendengar
celoteh buah hati
fajar gemilang
tak habis kata syukur
rahmat Ilahi Rabbi
1396
surya tertegun
engkau ke cakrawala
langit yang hening
pergi nama terpuji
ke tempat yang abadi
1397
senandung pagi
angin bukit membelai
rerimbun pinus
senandung sayur mayur
sejak fajar ke kota
1398
lintas jendela
kelepak kelelawar
memburu laron
bayang di dinding kamar
siluet masa silam
1399
suara hening
epitaf air mata
di tanah senja
runduk kembang kemboja
lantun seribu zikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar